Tape Tawaran, Cita Rasa Khas dengan Pewarna Alami

Reporter : Mochamad Nur rofiq

blokTuban.com - Tape ketan merupakan salah satu makanan khas “Bumi Wali” sebutan Kota Tuban. Hampir semua masyarakat di Kota maupun di desa sering menikmati tape ketan ini. Apalagi kalau musim hajatan, sedekah bumi, pesta pernikahan, dan acara lain sebagainya.

Berbicara mengenai tape ketan, Bumi Wali memiliki nama khusus makanan yang manis dan legit tersebut dengan sebutan “Tape Tawaran”.

Mengulas asal usul nama Tape Tawaran. Nama ini diambil dari sebuah nama desa di Bumi Wali, yaitu Desa Tawaran. Kenapa diambil dari nama desa tersebut? Karena Desa Tawaran, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur tersohor sebagai daerah yang paling pandai membuat tape ketan dengan cita rasa yang khas.

Desa Tawaran terletak sekitar 58 kilometer dari pusat Kota Tuban. Untuk sampai ke lokasi, blokers bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dari kota Tuban membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam 20 Menit. Rutenya dari pusat kota ambil jurusan Merakurak, Montong, lanjut ke Singgahan. Nah sesampainya di pertigaan Anjlok, Singgahan, blokers bisa melanjutakan perjalanannya menuju ke arah barat (kecamatan Jatirogo) dengan melewati jalur provinsi turut jalan Bojonegoro-Jatirogo.

Bagi blokers yang dari arah Surabaya maupun Semarang juga bisa mengambil rute jalan Pantai Utara (Pantura), dan berhenti di pertigaan Bulu, ambil jurusan ke Kecamatan Jatirogo. Ketika sampai di Pendopo Kecamatan Jatirogo terus ke Jurusan Blora, Jawa Tengah (belok ke selatan) untuk menuju Kecamatan kenduruan. Ketika sudah sampai di Kecamatan Kenduruan blokers bisa melanjutkan perjalanannya menuju ke arah barat (jurusan Blora) tepat di SDN Tawaran II, sudah tampak papan nama sentra Tape Tawaran. Home industry tersebut letaknya di sebelah barat gedung SD.

Sebagian warga Desa Tawaran sudah membuat tape ketan sejak zaman nenek moyang. Meski sudah sangat lama, permintaan tape ketan masih banyak. Itu membuktikan tape ketan khas Tawaran masih menjadi makanan favorit masyarakat.

Salah satu penerus pembuat tape adalah Ibu Sarti. Wanita kelahiran 1952 ini sangat ulet dan tekun dalam pembuatan makanan berbahan dasar Beras ketan yang jadi primadona desanya. ”saya mulai usaha ibu saya sejak tahun 2005. Dan tidak pernah berubah resep maupun cara pembuatannya,” ungkap sarti saat ditemui blokTuban di rumahnya, Sabtu (28/5/2016).

Tape ketan khas Tawaran memang dikemas dengan cara yang unik dan masih tradisional. Walau sebenarnya tidak jauh berbeda, keunikan itu ada karena tape dikemas dengan daun ploso dan diikat pakai tali. Sebelum ditali tape harus dibungkus dulu. Nah kalau tape ketan di Jawa Tengah dibungkus menggunakan daun pisang, tape ketan khas Bumi Wali ini dibungkus dengan daun ploso.

Harganya cukup terjangkau, satu ikat isinya 20 biji, dipatok dengan harga Rp8.000, murah bukan?.

Kalau blokers pingin menikmati, langsung datang atau pesan dulu ke sentra produksinya. Anda bisa mendatangi sebuah rumah produksi di Jalan Blora, Tawaran, Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Letaknya bersebelahan dengan SDN Tawaran II.

Bahan tape ketan yang dipakai Sarti, yakni beras kualitas super yang didapat dari Pasar Jatirogo. Ketan yang super akan menghasilkan rasanya legit dan empuk. Pembuatannya menggunakan daun katuk sebagai pewarna alami. Pembungkus menggunakan daun Ploso dan kondisinya harus dalam keadaan kering. Kenapa daun pembungkusnya harus benar-benar kering?.

“Karena daun pembungkus kalau basah apalagi kena air hujan, tape akan rusak warnanya jadi coklat ke merah merahan,” tandas Sarti.

Tunggu apalagi, datang yuk ke Bumi Wali! blokers bisa menjadikan Tape Tawaran sebagai oleh-oleh. Rasanya yang manis dan menyegarkan, itulah tape ketan khas Bumi Wali.[rof/col]