Melimpah Sumber Air, Sendang Bulung dan Fasilitas Sanitasi

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Sendang Bulung begitu orang menamai. Sekali sebut, kebanyakan orang akan mengerti bahwa Sendang Bulung terletak di salah satu desa di Kecamatan Soko. Tidak percaya? Buktikan sendiri di search engine atau mesin  pencarian apapun, ketik Sendang Bulung dan akan muncul urutan pertama yakni sendang yang terletak di Desa Nguruan dengan fasilitas sanitasi cukup memadai yang pernah ada.

Masyarakat sekitar bisa berbangga diri akan hal tersebut. Pasalnya sendang dengan fasilitas sanitasi dan bangunan berbau modern cukup jarang ditemui saat ini. Memiliki bangunan kokoh, kamar mandi anatara laki-laki dan perempuan yang terpisah dan terdiri dari beberapa petak kamar mandi.

Selain itu didukung panorama asri menyejukkan. Pasalnya, di sekeliling sendang tepat di sebelah kanan dan kiri dilingkupi pohon tinggi berjajar rapi meneduhkan sekitarnya. Maka, tidak pelak suasana nyaman dan keriuhan penduduk sekitar serasa lengkap. Aroma pedesaan nampak pada aktifitas masyarakat sekitar di sendamg tersebut.

Lokasi Sendang Bulung cukup mudah ditemukan bagi anda yang penasaran akan kehangatan paduan gemercik aliran air dan orang-orang ramah di satu lingkungan. Terutama bagi anda yang memiliki kendaraan pribadi. Sebab, bila menggunakan kendaraan umum sedikit kesulitan bakal menemani anda menuju lokasi sendang dari jalan raya atau orang sekitar menyebutnya "dalan gedhe".

Dari arah Kabupaten Tuban, jarak tempuh menuju sendang yakni 35 kilometer. Lebih mudahnya dari pertigaan Pakah, anda dapat mengambil arah Tuban-Bojonegoro. Bagi anda yang kekeuh memilih menggunakan kendaraan umum, dapat menaiki bus antar kota Tuban-Bojonegoro dengan ongkos kurang lebih Rp10.000 tiap kepala orang dewasa. Pada perjalanan anda akan melalui dua kecamatan Plumpang dan Rengel hingga akhirnya tiba di Kecamatan Soko. Saat anda melalui pasar Rengel, mulailah pasang pandangan. Sebab, sebentar lagi anda akan mencapai arah sendang yang dituju.

Melajulah dengan kecepatan sedang, bagi anda pengguna kendaraan pribadi yang memungkinkan anda dapat mengenali sebuah gapura gagah di sebelah kanan jalan bertuliskan Desa Maibit, Kecamatan Rengel terpampang di tengah atas gapura. Atau anda yang pengguna kendaraan umum mintalah diturunkan di Desa Maibit. Berhentilah, ambil arah memasuki Desa Maibit. Tidak asing dengan nama Maibit? ya, di sana pula mashyur akan Sendang Lanjar Maibit dengan sejuta pesona dan folkron atau cerita turun temurun asal usul sendang yang ceritakan dari mulut ke mulut.

Tepat di bawah gapura, dapat anda temui para abang-abang tukang ojek sedang mangkal. Tanyalah arah menuju Sendang Bulung, Dusun Bulung, Desa Nguruan, keramahan abang ojek ini bakal senang hati menujukkan dimana gerangan Sendang Bulung berada. Atau, apabila anda meminta abang ojek mengantarkan ke lokasi, dengan senang hati bahkan bisa saling berebut menawarkan jasa ojek. Jika memang demikian, bisa anda manfaatkan untuk bernegosiasi, siapa yang menawarkan harga relatif murah. Namun, pastikan anda kantong anda setidaknya ada uang Rp20.000 hingga Rp30.000 untuk ongkos abang ojek.

Sementara anda beerkendaraan pribadi, cukuplah memastikan bahan bakar tetap terisi. Dari pertigaan maibit anda akan diarahkan menuju Sendang Bulung. Jangan khawatir apa bila anda kehilangan petunjuk di tengah perjalanan. Kurang lebih sekitar 3 kilometer hingga tiba di desa Nguruan. Sekitar balai desa Nguruan, terdapat jalan kecil menuju Dusun Bulung, sedikit menanjak lantaran lokasi sendang berada di dataran atas.

Telusuri saja jalan kecil tersebut, hingga anda akan menemukan rumah dan hamparan sawah begitu berulang-ulang hingga tiba di pemukiman dengan bangunan sendang Bulung di tengah pemukiman penduduk. Saat terik, suasana rindang membantu menyejukkan hawa panas menyengat tubuh. Akan terdengar riuh penduduk sekitar berada tepat di lokasi sendang.

Sanitasi berbasis masyarakat (sanimas) oleh Kementrian Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat bediri kokoh yang mampu menampung kebutuhan air masyarakat sekitar. Bangunan seluas 15x10 meter ini memiliki delapan bilik kamar mandi. Masing - masing empat bilik kamar mandi untuk perempuan dan laki-laki dipisah dinding sebagai sekat.

Salah seorang warga setempat, Sulasri (27) mengaku lebih nyaman dengan dibangunnya sendang saat ini. "Kalau iyam (mandi) jadi nyaman, tidak seperti dulu. Sekarang sudah tertutup," ungkap perempuan bertubuh ramping ini kepada blokTuban.com.

Ketua panitia lapangan pembangunan Sendang Bulungrejo saat ditemui blokTuban.com, Yahmani, mengatakan anggaran pembangunan menghabiskan sebesar Rp400 juta. Dana yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Pembangunan bertujuan membantu mayarakat setempat agar lebih mudah memanfaatkan air sendang. Maka dari
itu dibangun MCK dan Instalasi Pembangunan Air Limba (IPAL)," kata Yahmani.

Dari pantauan blokTuban.com di lapangan, bangunan sanitasi sudah rampung dibangun. Revitalisasi sendang ini dilakukan selama 120 hari. Terhitung sejak tanggal 31 Juli hingga 27 November 2015. Hingga kini masyarakat Bulung terhitung menggunakan
bangunan selama sekitar enam bulan.

Tidak berhenti disitu. Sendang Bulung yang sebelumnya dikenal dengan bumi perkemahan Sendang Bulung kian menjadi menjadi pilihan tepat untk kegiatan berkemah. Selain didukung fasilitas air bersih dengan sanitasinya. Pemandangan alam tampak di sekeliling sumber air.

Menurut cerita orang sekitar, Desa Nguruan berasal dari tiga kata yakni "Ngumpule Uru-Uruan", yang berarti "tempat mengumpulnya aliran (air)". Sebab, diketahui semua aliran mata air dari dataran tinggi baik dari desa lain maupun desa sendiri (wilayah dataran tinggi, sekarang Dusun Bulung dan Tanjungan) yang mengalir kepusat kota.[dwi/ito]