Pertahankan Rasa dan Khasiat, Jamu Diracik Manual

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Terlihat salah seorang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban sedang meracik dan membuat jamu gendong dengan peralatan tradisional, Kamis (3/3/2016).

Hal itu dilakukan sejak dahulu secara turun temurun. Para penjual jamu gendong tersebut masih mempertahankan warisan budaya, agar jamu yang diproduksi tidak mengalami perubahan rasa atau pun khasiatnya.

Disamping itu sebagian para penjual jamu gendong untuk mendapatkan bahan pembuatan jamu mereka memanfaatkan pekarangan yang berada di pinggiran rumahnya untuk ditanami beberapa tanaman yang juga menjadi bagian ramuan jamu tersebut.

"Seperti temu, kunyit, jahe dan beberapa daunan yang menjadi campuran jamu," ujar Murtijah kepada blokTuban.com.

Menurut Murtijah, selain menjual jamu gendong yang diracik sendiri, para penjual jamu gendong juga membawa jamu sachetan yang di beli di salah satu kios penyedia jamu sachet."Untuk jamu gendong sachetan mulai dari Rp3.000-Rp4.000," imbuhnya.

Pembuat jamu gendong yang lain Karni (47) mengaku, peracikan jamu gendong yang dilakukan di dapur tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahan-bahan jamu dihaluskan dengan lesung dan alu setelah itu direbus dan diambil sari patinya.

"Bahan dihaluskan (dideplok) dengan pakai lesung dan alu, itu sudah dilakukan sejak dulu agar rasa dan khasiatnya tetap terjaga," kata ibu dua anak tersebut.[hud/col]