Siswa Madrasah Diminta tak Rayakan Valentine

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Perayaan valentine day selalu menimbulkan polemik. Meski sebagian orang menyebut Valentine Day adalah hari kasih sayang, tapi banyak juga kalangan masyarakat lain yang terang-terangan menolak perayaan ini.

Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, termasuk salah satu lembaga yang menolak perayaan ini dilakukan para remaja. Bahkan, sudah melarang siswa dan siswi di Madrasah (di bawah naungan Kemenag) untuk tidak merayakan Valentine Day. Kemenag Tuban juga meminta kepala sekolah, untuk melakukan pengawasan kepada siswa dan siswinya.

Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah di Kemenag Tuban, Muhlisin Mufa, menjelaskan di islam ajaran kasih sayang antar sesama harus dilakukan setiap hari. Bukan pada waktu Valentine Day saja, terlebih apabila dilakukan secara menyimpang.

"Jika valentine day dirayakan dengan memadu kasih tanpa hubungan resmi, berhura-hura, atau tindakan lain, itu bisa merusak akidah dan moral bangsa," jelas Muhlisin Mufa.

Selain itu, dia juga menegaskan kalau budaya Indonesia tidak mengenal perayaan valentine.

Kepala Madrasah juga sudah diberi imbauan, untuk disampaikan kepada siswanya. Kemenag meminta, agar pemahaman mengenai perayaan hari kasih sayang, selalu disampaikan secara terus menerus kepada siswa. Termasuk ketika menggelar upacara sekolah.

Selain itu, salah satu caranya adalah, dengan mengalihkan kegiatan siswa. Madrasah diminta untuk membuat kegiatan yang melibatkan siswa di hari yang sama. Baik sebelum atau sesudah perayaan valentine ini.

"Selain itu kerjasama dengan orang tua yang sangat penting. Guru dan orang tua harus bekerjasama untuk melakukan pengawasan terhadap anaknya," jelas Mufa. [pur/rom]

*Foto ilustrasi tolak valentine blitartimes.co