Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Petani padi organik asal Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel pada musim tanam berikutnya akan menggunakan metode System of Rice Intensification atau S.R.I.

Salah seorang petani padi organik, Asholikhudin (37), mengatakan ia menargetkan tahun depan akan menanam padi organik dengan metode konvensional atau menanam padi seperti umumnya yang dilakukan yaitu dengan meggunakan metode S.R.I

"Setiap satu rumpun atau satu lubang tanaman padi berisi satu batang. Jarak tanam yaitu sistem tegel, penggunaan jarak tanam 30x30 centimeter Sejauh ini informasi didapatkan dari buku, internet dan beberapa kenalan," tambahnya.

Penuturan dari petani padi organik lainnya, Arziku Ridho A (26), menanam padi organik dengan metode S.R.I. memiliki keuntungan lebih. Di antaranya dari segi biaya produksi.

"Metode konvensional hasil produksi dibanding biaya prosuksi kurang prospek. Sedangkan metode S.R.I. akan menekan biaya produksi. Bibit padi bisa dioptimalkan penggunaannya," kata Arziku yang kerap disawpa Jack.

Dalam satu rumpun, tutur pria yang akrab disapa Jack itu, penanaman padi konvensional paling hanya 13-14 atau 18-20 yang mampu produktif. Selain itu, metode S.R.I. dinilai mudah dalam proses pemupukan.

Sebenarnya metode ini sudah dikenal di Indonesia memasuki abad 20. Namun, sebagian petani khususnya di Tuban belum semua mengetahuinya. Di sisi lain, menanam padi organik jarang dilakukan di sekitar lokasi tempat tinggalnya. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi pria kelahiran 1990 ini. [dwi/col]