Belum Temukan Rumah Retak, BLH Akui Sulit Hubungi PT SI

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tuban mengaku sudah melakukan kordinasi dengan Kecamatan Merakurak, terkait informasi retaknya beberapa rumah warga yang ada di Dusun Koro, Desa Pongpongan, yang diduga imbas dari ledakan tambang PT Semen Indonesia, Tbk.

Kepala BLH Tuban, Mulyadi, menerangkan hasil cek lapangan, pihaknya belum menemukan adanya rumah retak di dusun ini. Pengecekan ini diakuinya melibatkan petugas dari Kecamatan Merakurak.

"Belum ditemukan adanya rumah retak, kami koordinasi juga dengan pihak kecamatan turun ke tempat ini," jelas Mulyadi kepada blokTuban.com, Rabu (20/1/2016).

Selain itu, BLH juga mengaku masih kesulitan menghubungi pihak PT Semen Indonesia untuk mengklarifikasi adanya informasi ini.

"Saya telepon beberapa kali ke Bina Lingkungan Semen Indonesia tapi belum mendapatkan respon sampai sekarang," terang Mulyadi.

Sementara itu, Kabiro Humas dan CSR PT Semen Indonesia, Wahyu Dharmawan, belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai hasil penelusuran dari perusahaan. Sebelumnya, pada 13 Januari 2016 lalu, dia mengatakan perusahaan berjanji akan segera menggali keterangan ini di lapangan.

Diketahui, beberapa warga Dusun Koro mengaku rumahnya mengalami retak-retak yang diduga akibat aktivitas pertambangan PT SI. Kondisi seperti ini, diakui warga sudah lama dirasakan. Beberapa kali mereka dan perangkat desa memberitahu perusahaan, tapi tidak pernah ada tanggapan, dengan alasan ledakan tambang milik mereka masih berada di bawah ambang batas.

"Kami tidak mengada-ada, kalau setiap ada ledakan pasti di sekeliling rasanya bergetar," tegas Damuri, warga Dusun RT 03 RW 05 desa setempat.

Pengakuan warga, ledakan ini, bisa dirasakan antara pukul 11.00 sampai pukul 13.00 WIB. Ada di RT 04/RW 03, dan juga lingkungan RT 03/RW 05, di dusun setempat. [pur/col]