Ketua Yayasan: Mahasiswa yang Demo Ketinggalan Info

Reporter: Moch.Sudarsono

blokTuban.com - Kepala Yayasan Universitas Terbuka (UT) Tuban, Muslih Ikhsan Anshori angkat bicara terkait aksi yang dilakukan mahasiswa UT pada Kamis (14/1/2016) Sore. Aksi tersebut terkait biaya administrasi dan sistem pengajaran yang dinilai tidak masuk akal oleh para mahasiswa.

Anshori mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh mahasiswa itu sah-sah saja, namun ada beberapa yang tidak diketahui oleh mahasiswa terkait biaya administrasi dan juga sistem pengajaran.

"Terkait administrasi dan sistem pengajaran sebenarnya itu otoritas Pusat Belajar dan Informasi (PBI) UT Tuban, tidak bisa disamakan dengan UT daerah lain," ujarnya kepada blokTuban.com

Anshori menambahkan, untuk masalah biaya asuransi pihaknya mengklaim sudah ditiadakan. Sehingga, untuk ke depan sebenarnya tidak ada lagi biaya asuransi, karena sifatnya per semester.

"Sedangkan untuk biaya pendidikan ini yang masih berat sebab dana Rp350.000 per semester yang dibebankan bagi mahasiswa adalah Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) yang digunakan untuk membersihkan kelas dan kebutuhan lainnya," imbuhnya.

Menurut Anshori, untuk sistem pengajaran memang mahasiswa UT berbasis buku, karena tutor hanya berfungdsi untuk menjelaskan. Sebab, mayoritas mahasiswanya sudah bekerja sehingga waktunya terbatas. Berdasarkan info yang dihimpun blokTuban.com ada sekitar 50 mahasiswa yang ikut unjuk rasa, aksi dimulai sekitar pukul 15.00 WIB dan selesai pukul 16.00 WIB. [nok/col]