Tidak Mudah jadi Camat di Daerah Industri

Reporter: Moch Sudarsono
 
blokTuban.com - Menjadi Camat di daerah industri itu tidaklah mudah, itulah yang diungkapkan Camat Tambakboyo, Erkhamni. Pria yang saat ini menjabat sebagai camat ini menuturkan pengalaman masa lalunya sebelum dan sewaktu menjadi camat seperti sekarang ini.
 
Pria kelahiran 10 Oktober 1971 ini mengatakan, sebelum menjadi camat dirinya meniti karir terlebih dahulu sebagai Staf Bagian Pemerintahan pada tahun 1994 pada masa Bupati Sjoekoer Soetomo. Setelah itu, dirinya ditunjuk sebagai Ajudan Bupati Sjoekoer Soetomo, tugas  tersebut diselesaikan dengan baik, sehingga akhirnya dia dipercaya menjadi Lurah Kutorejo, Kecamatan Tuban,

Berkat kepiawaiannya dalam menjalankan amanah sebagai lurah, dia pun disekolahkan Pemerintah Kabupaten Tuban di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta, guna mendapatkan ilmu lebih dalam bidang pemerintahan.
 
Kepada blokTuban.com, Erkhamni menceritakan pengalaman lucunya saat masih di IIP. Pada saat itu, dirinya sudah berstatus sebagai pegawai pemerintah, namun yang masih teringat jelas dalam kenangannya, adalah pada tahun 1998 ada demo besar-besaran di Senayan untuk menurunkan Presiden  Suharto pada saat itu.
 
“Hal tersebut tidak hanya saya yang melakukan, namun teman-teman saya di IIP juga banyak yang ikut, banyak yang tidak diketahui oleh orang-orang bahwa saya adalah salah satu pelaku peristiwa 1998. Padahal saya waktu itu sudah beristri,” papar suami dari Isusiloningtyas ini.
 
Setelah lulus dari IIP Jakarta, Erkhamni akhirnya ditugaskan sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Jatirogo selama tiga tahun, tepatnya pada tahun 1999 sampai 2002, setelah masa tugasnya , bapak dari empat anak tersebut dipindah tugaskan menjadi Sekcam Bancar selama delapan tahun, tepatnya pada tahun 2002 sampai 2010. Menjadi sekcam selama delapan tahun, hal itulah yang dikatakanya cukup lama bagi dirinya.
 
Dengan pengalamannya di bidang pemerintahan, akhirnya pada tahun 2010 Erkhamni diberi amanah untuk menjadi Camat Kenduruan oleh bupati yang mejabat saat itu Haeny Relawati. Selama dua tahun dia memimpin di sana, walaupun tidak lama namun dia merasa senang dengan tugas yang dijalaninya.
 
"Saat saya menjadi Camat Kenduruan, saya senang sekali karena di sebuah Desa Jamprong terdapat sebuah dusun yang belum teraliri listrik, dusun tersebut adalah Kebon Duren, oleh karenanya saya berusaha melakukan yang terbaik yang bisa saya bantu untuk masyarakat, akhirnya berkat usaha keras saya dan semua pihak yang membantu, alhamdulillah dusun tersebut sudah teraliri listrik," terangnya kepada blokTuban.com
 
Bukan hanya itu, lanjut Erkhamni menambahkan bahwa saat menjabat, dirinya membagikan ribuan bibit pohon durian kepada warga dusun Kembang Duren, hal itu dilakukan karena dirinya prihatin dengan kondisi ekonomi dusun tersebut, setiap warga yang panen durian, pasti selalu habis dibagikan kepada tetangga. Akhirnya dia pun memberikan bantuan ribuan bibit duren, agar setiap panen warga tidak perlu untuk meminta ke tetangga,  karena masing-masing sudah punya pohon durian, dan yang lebih penting hasilnya pun bisa dijual untuk tambahan ekonomi warga.
 
Tak hanya berhenti sampai di situ, dalam kurun waktu hampir dua tahun, Erkhamni berhasil menyabet penghargaan sebagai kecamatan yang mendapatkan penghasilan tinggi pada Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) selama dua tahun beruntun. Penghargaan tersebut diterimanya tepat pada tahun pertama dia menjabat. Dengan mendapatkan juara nomer dua Se Kabupaten Tuban, kecamatan yang dipimpinnya berhasil mendapatkan juara pertama sebagai kecamatan penghasil PBB-P2 tertinggi Se Kabupaten Tuban.
 
Dikatakannya, untuk meraih hal tersebut tidaklah mudah. Bukan karena faktor wilayah admistratif  Kecamatan Kenduruan yang hanya terdapat 9 desa, sehingga mudah untuk dikondisikan,  namun lebih pada pendekatan persuasif yang harus dilakukan untuk menyadarkan masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam pembangunan dengan cara membayar pajak sebelum jatuh tempo.  "karena kita harus mengetahui bagaimana psikologi masyarakat di setiap wilayah," jelas Erkhamni
 
Setelah sukses menjadi Camat Kenduruan, akhirnya Erkhamni dipindah tugaskan sebagai Camat Tambakboyo oleh Bupati Fathul Huda. Dia mengaku tidak tahu mengapa dirinya dipindahtugaskan disana. Erkhamni, mengatakan sebagai Abdi Negara yang baik kita tidak bisa menolak, karena kita juga menjalankan tugas pemerintah.

Diakuinya, menjalankan tugas sebagai Camat Tambakboyo bukanlah hal yang mudah. Karena daerah tersebut adalah wilayah Industri, sehingga kesenjangan sosial juga sewaktu-waktu bisa terjadi.
 
Saat tahun pertama dirinya menjabat sebagai Camat Tambakboyo, kerap kali didemo oleh warga, berkaitan dengan adanya perusahaan yang berdiri di daerah tersebut. Warga khawatir dengan berdirinya perusahaan maka akan berdampak buruk bagi lingkungan. Namun Erkhamni menerima demo dari warga dengan baik. Warga yang berdemo diterimanya untuk menyampaikan aspirasi dan akan disampaikan kepada perusahaan, agar terjadi titik temu.
 
Lanjut Erkhami, seperti diketahui bahwa di Tambakboyo ini terdapat perusahaan berskala international, yaitu Semen Holcim. Maka tak heran gejolakpun kadang timbul atas aktivitas yang  dilakukan perusahaan.
 
“Seperti Hocim yang sejak awal berdirinya diwarnai demonstrasi warga, akhirnya saat ini sudah bisa beroperasi dengan baik. Bahkan saat ini Holcim sudah membangun dua pabrik di Tuban, sarana prasarana juga sudah beroperasi, seperti pelabuhan khusus milik Holcim,” paparnya.
 
Erkhamni berharap, agar Holcim tidak mengabaikan warga sekitar, tidak hanya sekedar menikmati hasil alamnya, namun juga diharapkan bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi putra daerah, memberikan bantuan melalui Corporate Sosial Responsibility (CSR),  dan  juga memberikan keterampilan bagi warga di sekitar perusahaan.
 
Dengan usaha yang keras dan komitmen yang tinggi untuk memperbaiki ekonomi masyarakat Tambakboyo, akhirnya Erkhamni berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Tambakboyo menjadi 11 persen, setelah sebelumnya pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen.

“Survey ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dan merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kabupaten Tuban,” pungkas Erkhamni.[nok/ito]
 


Profil Camat Tambakboyo

Nama        : Drs. Erkhamni
Agama      : Islam
TTL          : Tuban, 10 Oktober 1971
Tinggal     : Kelurahan Semanding Gg. Selorejo
Istri           : Isusiloningtyas SE
Anak        : Noerreza Mahendra Hutama
                  Narendra Yudha Aditama
                  Nurizky Muhammad Firdausy
                  Noorrayhan Muhammad Faiz
 
Karir.
1.Staf Bagian Pemerintahan
2.Ajudan Bupati
3.Lurah Kutorejo
4.Sekcam Jatirogo (1999-2002)
5.Sekcam Bancar (2002-2010)
6.Camat Kenduruan (2010-2011)
7.Camat Tambakboyo (2011-Sekarang)