Perangkap Kepiting Nelayan Kradenan Berantakan Diterjang Arus Air

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Alat tangkap kepiting milik nelayan Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, banyak yang rusak akibat cuaca buruk dan arus air di laut utara. Nelayan di desa ini, memang dikenal luas sebagai spesialis penangkap kepiting.

Pantauan blokTuban.com, banyak nelayan yang membenahi alat tangkap mereka di pantai desa setempat. Alat tangkap kepiting terdiri dari krangkeng kecil yang dirangkai dan biasa ditanam di dasar laut. Krangkeng yang dipergunakan untuk menjebak kepiting ini kemudian dihubungkan dengan tali panjang supaya bisa ditarik dari atas perahu.

"Tapi karena cuaca buruk, rangkaian tali dan kerangkeng kepiting ini jadi saling melilit," kata salah satu nelayan, Sumijan (50) kepada blokTuban.com, Sabtu (19/12/2015).

Sumijan menjelaskan, cuaca buruk tidak hanya berupa angin kencang yang menyebabkan ombak besar. Tetapi, juga adanya arus di air yang menyerupai puting beliung. Arus di air inilah yang menjadikan alat tangkap kepiting yang ditanam di laut berantakan.

"Jadi seperti puting beliung tapi di air, makanya alat tangkap nelayan sini banyak yang berantakan tidak bisa dipakai dan harus dibenahi dulu," jelas Sumijan.

Nelayan lain, Basori, menjelaskan kerusakan lain di alat tangkap mereka adalah banyaknya lumpur yang mengotori kerangkeng kepiting. Apabila ini terjadi, kepiting enggan masuk perangkap dan menjadikan pekerjaan melaut mereka sia-sia.

"Hampir semua nelayan Kradenan mengalami hal serupa, kita lebih memilih berhenti melaut sementara waktu sambil membenahi alat perangkap kepiting," terang Basori. [pur/ito]