Reporter: Parto Sasmito

blokTuban.com - Setelah pensiun dari jabatannya sebagai General Manager (GM) di operator blok minyak dan gas bumi (migas) Tuban, Joint Operating Body Petamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ), Eddy Fritz Domingus dikabarkan akan diproyeksikan menjadi Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Bojonegoro, yakni PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS).

Informasi yang dihimpun blokTuban.com, Sabtu (12/12/2015) kemarin digelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT BBS, dan kabar menguat jika Eddy Fritz Domingus sebagai calon Dirut PT BBS yang baru, menggantikan Deddy Afidick yang juga diproyeksikan untuk mengganti jabatan lain yang lowong karena pejabat sebelumnya pensiun pada Desember 2015.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Soehadi Moeljono menuturkan, pergantian direksi merupakan keputusan langsung dari bupati dengan didahului dengan menggelar RUPS. "Pergantian jajaran direksi dilakukan karena ada yang pensiun dan masa jabatan direktur utama sudah habis," jelas Sekda.

Dikatakan Sekda, selain PT BBS ada beberapa komisaris dan direksi di BUMD milik Pemkab Bojonegoro yang usai masa jabatannya. Sehingga harus ada pergantian di tahun 2016. Namun pelaksanaannya harus menunggu selesai pelaksanaan RUPS.

"Pelaksanaan RUPS dilakukan maksimal 6 bulan setelah tutup tahun. Ya, mungkin sekitar Juni akan ada pergantian di jajaran komisaris dan direksi di beberapa BUMD Bojonegoro," jelasnya.

Lebih lanjut, Sekda mengatakan bahwa untuk menentukan siapa saja yang akan memegang jabatan di jajaran BUMD tersebut nantinya akan dilakukan fit and proper test kepada seluruh calon.

Untuk diketahui, PT BBS merupakan BUMD Bojonegoro yang bermitra dengan PT Inter Media Energi (IME), melakukan kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) untuk mengelola gas suar bakar (flare gas) di Lapangan Sukowati Pad A yang dioperatori oleh JOB P-PEJ. Namun kontrak itu sudah berakhir pada 7 April 2014 silam.

Sementara itu, Field Manager dari JOB P-PEJ, Junizar H. Dipodiwirjo kepada blokTuban.com mengaku baru mengetahui kabar tentang adanya pergantian pimpinan di BUMD Bojonegoro itu dari media. Namun saat ditanya tanggapannya terkait mantan GM yang diproyeksi akan duduk kursi pimpinan itu, Junizar tidak berani banyak bersuara.

"Saya tidak dalam kapasitas untuk menjawab. Apabila beliau menjadi Dirut BUMD, ke depan akan erat berinteraksi dengan JOB P-PEJ. Terkait dengan flare gas, itu kebijakan tingkat atas ESDM, SKK Migas dan pemilik gas (Pertamina dan PetroChina)," kata Junizar. [ito/mu]