Pernah Dipulangkan, Tapi Keluarga Menolak

Reporter: Eddy Purnomo

blokTuban.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Gesing, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, dan juga tetangga dekat Pasangan Suami Istri (Pasutri) Kakek Bukhori (76) dan Sarmiati (73), sempat berusaha membantu pemulangan dua Lanjut Usia (Lansia) yang terlunta-lunta karena lumpuh dan tanpa keluarga.

"Tetapi keluarganya tidak mau menerima," kata Ketua Rukun Warga (RW) VII Dusun Wonorejo, Desa Gesing, Rastam, kepada Reporter blokTuban.com, Kamis (19/11/2015).

Rastam menjelaskan, dia sempat meminta alamat asal rumah Nenek Sarmiati di Nganjuk dan berusaha melacak keberadaan keluarganya. Tetapi salah satu adiknya justru tidak mau menerima kepulangan Nenek Sarmiati, dengan alasan dia juga tengah mengurus keluarga lain yang sedang sakit.

"Jadi tidak mau menerima, kita ya tidak jadi memulangkan ke Nganjuk," jelas Rastam.

Hal yang sama juga dialami Kakek Bukhori yang berasal dari Mojokerto. Bahkan kakek ini mempunyai satu anak yang sekarang juga masih berada di Kabupaten Tuban.

"Anaknya Mbah Bukhori ini juga tidak mau, meskipun kami (warga) mintanya minimal menyediakan kebutuhan makan dan minum saja," tandas Rastam.

Kepala Desa (Kades) Gesing, Mad Dasim, juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengaku Pemdes sudah kehilangan akal untuk bisa mengusahakan agar dua orang ini mendapatkan perawatan yang baik.

"Ya tadi, pernah mau dibantu untuk dipulangkan tapi keluarga tidak mau. Kita berharap ada solusi karena masalah ini sudah saya sampaikan ke beberapa pihak," tandas Mad Dasim.

Menanggapi hal ini, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Kabupaten Tuban, berjanji akan secepatnya mengunjungi mereka.

"Namanya siapa? biar besok ke sana koordinasi dengan Pak RW," kata Kepala Bagian (Kabag) Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial di Dinsosnakertrans Tuban, Minto Ichtiar.

Minto menerangkan, pihaknya baru mengetahui dua nama, yaitu Bukhori (76) dan Sarmiati (73) di eks lokalisasi Gandul.

"Maaf aku baru tahu nama itu, soalnya di penutupan lokalisasi gak ada," lanjut Minto.

Kedepan Dinsos akan melakukan langkah selanjutnya. Apabila penanganan medis dan panti tidak memungkinkan, pihaknya akan berusaha mencari solusi bersama dengan warga sekitar. [pur/col]