Bisnis Barang Kuno Mulai Menggeliat

Reporter: Ahmad Syahid

blokTuban.com - Menghadapi zaman yang serba globalisasi dan modernisasi, harus semakin berinovasi dan berkreasi untuk mengembangkan bakat maupun usaha yang dibangun. Terlebih bila Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) diketuk palunya, maka akan serba bebas arus ekonomi di negeri ini.

Menghadapi kemajuan zaman tersebut, banyak pengusaha-pengusaha yang mulai merambah ke dunia mebel. Bahkan, pemanfaatan limbah penebangan pohon dan kayu-kayu kuno menjadi pilihan tersendiri bagi sebagian pengusaha.

Salah satu pengusaha barang-barang kuno, Khamzawi mengatakan pihaknya sering didatangi para pengoleksi barang-barang antik dan kuno. Rata-rata mereka dari kalangan yang mampu. Bahkan banyak pula pembeli yang berasal dari luar negeri.

Saat ditemui di rumahnya, yakni Desa Kedungjambangan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, tampak barang-barang unik, kuno dan bersejarah tentunya. Rumahnya pun ada 4 lokal, yang 2 berupa rumah Joglo dan 2 lainya berupa rumah panggung dengan seluruh atap dan dindingnya terbuat dari kayu pula.

Di halaman dan samping rumahnya dijumpai barang-barang kuno, ada berbagai macam  lesung, rumah padi, rumah joglo kecil, alat karapan sapi dan kayu yang berumur sangat tua bahkan utuh-utuh besarnya.

"Menyediakan untuk kolektor dan budayawan," jawabnya saat ditemui blokTuban.com.

Selain di Desa Kedungjambangan, Kecamatan Bangilan, juga dijumpai usaha yang sama di Desa Sidodadi dan Desa Mundri yang juga masih satu Kecamatan. Bahkan sudah meluas hingga ke Senori, Jatirogo dan Kenduruan. Mereka saling melengkapi dan bekerjasama bila ada pesanan yang tidak dimilikinya.

Salah satu pengusaha dari Desa Sidodadi, Wijianto mengatakan, pihaknya terinspirasi dari H Khamzawi yang menyediakan barang-barang kuno dan unik, terutama untuk meja, kursi dan miniatur rumah joglo.

"Sudah berjalan stabil, bisa mengirim hingga Bali, Yogyakarta, Jawa Tengah hingga Jakarta," tandasnya kepada reporter blokTuban.com. [hid/ito]