Menikmati Lezatnya Kepala Kambing Mbah Run

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban - Masakan khusus kepala kambing ala Mbah Run di Warung Bonek, Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, sudah tak asing bagi pecinta kuliner. Bukan hanya dari wilayah Tuban saja, pelanggan warung dengan nama lengkap pemilik Sakirun itu sudah sampai Bojonegoro, Nganjuk, Ngawi, Lamongan, bahkan ada yang dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Untuk sampai ke warung kepala kambing, perlu rute dan bertanya lebih satu kali untuk yang baru pertama kali akan kesana. Sebab, lokasinya tidak di tepi jalan raya. Melainkan harus masuk ke perkampungan. Sebenarnya, warung tersebut sudah ada sejak 32 tahun lalu. Meski bangunan warung cukup sederhana, namun pelanggan berdatangan silih berganti.

Jika bingung, maka sampai di Pasar Soko, Kabupaten Tuban, sebaiknya harus bertanya terlebih dahulu kepada warga setempat. Sebab, dari Jalan Raya Tuban-Bojonegoro masih masuk ke perkampungan. Namun, sejauh ini yang ke warung Bonek adalah mereka yang sudah menjadi pelanggan tetap.

Seperti salah satu pelanggan asal Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Gianto. Ia mengaku sangat menikmati sajian kuliner khas kepala kambing di warung milik Mbah Run. Sekali datang, ia kembali lagi. Bahkan, dengan rombongan yang sama-sama tertarik dengan masakannya.

"Saya tidak menemukan di daerah lain. Selain itu olahan dagingnya juga cocok dan kami sangat suka," ungkapnya.

Kepada blokTuban.com, Gianto bercerita, jika sampai rumah ia menceritakan pengalaman pertama beberapa waktu lalu. Ternyata banyak yang tertarik dan akhirnya mengajak kembali lagi. Kebanyakan mengaku puas dengan masakan kepala kambing itu. "Enak sekali, rugi kalau tidak mencicipinya," jelasnya.

Pelanggan lain, Agus Darmanto asal Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menambahkan, daging di kepala kambing yang disantapnya dinilai diolah dengan cara sederhana, namun dagingnya lebih empuk. Awalnya ia mendengar dari saudara yang ada di Kecamatan Padangan, dan mencoba pertama kali awal Januari 2015.

"Setelah itu, saya beserta rombongan keluarga bisa satu Minggu sekali. Karena merasa ketagihan," sambung Agus. [dwi/mad]